Memulai hal yang baru


Hampir 4 bulan lamanya aku “mati suri” dalam dunia bloging. Tapi untuk urusan approval komentar, saran maupun kritikan untuk tiap artikel yang aku tulis dalam blog ini masih tetap aku lakukan kok. Hanya nulis artikelnya aja yang mulai “mampet”.Ini dikarenakan aku harus mengikuti Rekruitmen PT. PLN (Persero) pada tahun 2010 silam. Dan beberapa minggu lalu (sebelum aku muat tulisan ini), aku dinyatakan lulus dalam Telaahan Staf (TS). Puji syukur kepada Tuhan, akhirnya aku tinggal menunggu secarikkertas yang sangat berharga, yakni SK Pengangkatan Pegawai PT. PLN (Persero).

Singkat cerita, kini aku udah menetap di kota yang terkenal dengan cotonya. Yakni kota Makasar. Alasan mengapa aku menetap di kota Makasar, karena penempatan On Job Training (OJT) oleh PT. PLN (Persero) PUSDIKLAT. Kini aku banyak menghabiskan waktu di kantor PT. PLN (Persero) Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan (PIKITRING) untuk wilayah kerja Sulawesi, Maluku dan Papua (SULMAPA) di bagian Perencanaan Umum. Kesannya mirip Dinas PU (Pekerjaan Umum) ya…?

Banyak temanku yang bilang, lho kok orang Teknik Sipil kerjanya di PT. PLN (Persero)? Ada juga yang mengatakan: “Kalo anak Teknik Sipil tuh kerjanya ya di Dinas PU, di kontraktor, konsultan atau nggak jadi dosen, bukan di PT. PLN (Persero). PT. PLN (Persero) itu lebih butuh anak Teknik Elektro dan Teknik Mesin. Anak Teknik Sipil sih cuma bikin susah aja kalo masuk ke PT. PLN (Persero)“. Yang paling parah tuh ada temanku yang sempat bilang “Ohh…udah nggak mampu lagi ya bersaing dengan anak Teknik Sipil lainnya sampai-sampai kamu coba beralih ke ladang pekerjaanya anak Teknik Elektro“. Dan masih banyak lagi…. 😦 😦 😦

Sempat down juga sih waktu dibilangin kayak gitu. Sepertinya ingin kuinjak-injak deh mereka itu, wakaka……. J. Tapi semuanya itu mulai berubah ketika aku memperkenalkan PT. PLN (Persero) unit Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan (PIKITRING), yang ntar lagi namanya mau berubah menjadi Unit Induk Pembangun Jaringan SULMAPA. Dengar judulnya aja udah pada tahukan, kalo disini tuh markas besarnya anak Teknik Sipil, Teknik Geologi, Teknik Lingkungan. Tapi tetap aja dibutuhkan anak Teknik Elektro dan Teknik Mesin dan ilmu studi lainnya. Karena konstruksi yang nantinya kita bangun akan digunakan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan Tenaga Listrik dan Pembangkitnya.

Setelah berjalannya waktu, tepatnya 3 minggu sebelum aku ujian Telaah Staf (TS) aku ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan untuk menjadi Pengawas Pekerjaan F/S, Detail Design dan UKL/UPL PLTM Belengan. Tiga hal yang menarik dari penunjukan ini. Pertama; aku bangga, mendapatkan kepercayaan yang besar. Kedua: aku senang, akhirnya bisa pulang Manado, karena kalau ke Tahuna mesti transit ke Manado. Dan yang Ketiga: aku stress, karena tulisan Telaahan Stafku belum selesai dan belum ditanda tangani oleh mentorku.

Kabupaten Kepulauan Sangihe merupakan bagian integral dari Propinsi Sulawesi Utara, dengan ibukota Tahuna. Berjarak sekitar 142 Mil Laut dari Ibukota Propinsi Sulawesi Utara, Manado, terletak antara 2° 4’13” – 4° 44′ 22″ Lintang Utara dan 125° 9′ 28″ – 125° 56′ 57″ Bujur Timur, berada diantara Pulau Sulawesi dengan Pulau Mindanao (Republik Philipina), sehingga Kabupaten Kepulauan Sangihe dapat di kategorikan “Daerah Perbatasan”.

 

Pada kesempatan ini aku ingin sekali berbagi pengalaman seputar perjalananku (tugas dinas) ke Tahuna. Dari Manado menuju Tahuna dapat ditempuh dengan 2 cara, pertama; menggunakan transportasi udara dan kedua menggunakan transportasi laut. Khusus untuk transportasi udara, sampai tulisan ini aku muat hanya tersedia hari selasa dan kamis. Sedangkan menggunakan moda transportasi laut bisa setiap hari. Tersedia “Kapal Cepat” (waktu tempuh ±5 jam) dan “Kapal Malam” (waktu tempuh 8 jam dan hanya berangkat pada pukul 7 malam).

Karena perjalananku (tugas dinas) adalah survey investigasi sungai untuk PLTM, maka tujuanku adalah sungai. Ada 4 lokasi sungai yang kami tuju:

  1. Sungai Belengang

    Dari penginapan kami (pusat kota) menuju Sungai Belengan ditempuh dalam waktu ± 1 jam. Letaknya di Desa Belengang. Dan sungai ini pada tahun 1968 dan 2008 pernah membawa bencana banjir badang dan menewaskan puluhan penduduk. Sayangnya potensi sungai ini tidak memungkinkan untuk dibangun PLTM.

  2. Sungai Lelipang B

    Dari penginapan kami (pusat kota) menuju Sungai Belengan ditempuh dalam waktu ± 2 jam. Terletak di Desa Lelipang B. Yang menarik dari sungai ini adalah, air terjunnya. Walupun tidak terlalu tinggi namun nuansa alam yang diberikan sangat menyegarkan. Selain itu penduduk disini sangat ramah, bahkan setelah melakukan survey investigasi, kami diberikan makanan dan minuman oleh penduduk sekitar, mungkin mereka merasa kasihan kali ya sama kami, solannya basah kena hujan, wakaka….. JJJ).

    Oh iya, ternyata disungai ini banyak hidup udang sungai. Yang oleh penduduk sekitar banyak ditangkap. Walaupun cara menangkapnya agak ekstrim, pake setrum aki. Untung aja dilarang menangkap menggunakan racun, kalo nggak dilarang bisa rusak deh ekosistim sungai ini.

  3. Sungai Ulu Pelilang dan Pelelangen

    Tujuan kami kesini adalh untuk membandingkan kondisi sungai Ulu Pelilang dengan sungai lainnya. Karena potensi sungai ini telah dimanfaatkan oleh PT. PLN (Persero) untuk PLTM UPEL dengan daya terpasang up to 1.00 MW atau 1000 kW. Selain itu cabang dari sungai Ulu Pelilang, sepertinya berpotensi untuk dibangun PLTM.

  4. Sungai Laine

    Sungai Laine, terletak di Desa Laine Kecamatan Manganitu Selatan. Seperti biasa, tidak lengkap rasanya kalau sungai ini tidak kami survey. Perlu diketahui, dari studi peta, sungai ini memiliki catchment area yang cukup besar. Sehingga kami musti mendatanginya. Sesampainya disana, kami cukup kaget, ternyata sungai ini sangat indah. Karena keindahannya, sungai ini oleh Pemda setempat telah dijadikan sebagai tujuan wisata. Terdapat 3 air terjun yang menjadi daya tarik pengunjung wisata. Bahka telah dilengkapi fasilitas peristirahatan. Oleh masyarakat sekitar, sungai ini juga telah dimanfaatkan untuk PLTM dengan kapasitas terpasang 300 kW. Cukup buat kebutuhan desa Laine dan sekitarnya.

Belum puas rasanya mengunjungi sungai-sungai di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Tapi aapa daya waktu juga yang harus mengakhiri perjalananku (tugas dinas). Namun dalam waktu dekat ini, setelah data-data dari beberapa sungai yang kami himpun selasai diolah, maka kami-PT. PLN (Persero) PIKITRING SULMAPA akan kembali kesana untuk melakukan pengukuran topografi dan cita-cita masyarakat di Kabupaten Sangihe untuk segera mendapatkan pasokan energi listrik yang ramah lingkungan akan terwujud….

Special thanks: Untuk Pak Johan, Pak Willem, Pak Denny, Pak Leo, Pak Deddy dari PT. PLN (Persero) Cabang Tahuna dan Ranting Tamako atas segala bantuan yang diberikan. Biar kiranya segala usaha kerja keras kita untuk menerangi Indonesia semakin terwujud….

 

Tentang zuckh

Suka hal yang baru, lebih dan panas.
Pos ini dipublikasikan di Pengalaman, PT. PLN (Persero), Sharing Knowledge dan tag , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , . Tandai permalink.

6 Balasan ke Memulai hal yang baru

  1. Blog Kelimax berkata:

    slam kenal ya mas…. baru pertama kali saya kesini… visit back ya mas….

    salam.. kelimax.. !! 🙂

  2. Dody berkata:

    yup salam kenal pula mas..

  3. Erick_G.K berkata:

    mantap kawan…,
    Tinggi Iman, Ilmu & Pengabdianmu!!!
    Ut Omnes Unum Sint

  4. andis Mantan Perencanaan Umum berkata:

    tulisannya Kereeeeeennnn apa lagi kutipan yg ini “Dengar judulnya aja udah pada tahukan, kalo disini tuh markas besarnya anak Teknik Sipil, Teknik Geologi, Teknik Lingkungan. ”

    saluttttttt

  5. Restsindo - hty berkata:

    Selamat deh telah menjadi abdi negara. jadilah abdi negara yang baik. Kalau ada yang pasang listrik baru apa dapat diskon kala lewat sampeyan …….
    Awas tegangan tinggi ….. mudah mudahan tidak tinggi emosinya ya ……
    selalu bergurau agar mengurangi tegangan tinggi

Tinggalkan komentar